biaya towing surabaya bandung
Jasa Towing – Kami PT. Gitewan Saran Transindo bergerak dalam usaha Jasa Towing untuk keseluruh Indonesia, terutama lintas Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lainnya, silakan kontak kami untuk harga balen yang lebih murah dari harga standart.

Jasa Towing
Kota Bandung
Di kota ini tercatat berbagai sejarah penting, di antaranya sebagai tempat berdirinya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool te Bandoeng – TH Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung – ITB)[4], lokasi ajang pertempuran pada masa kemerdekaan[5], serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955,[6] suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.[7]
Pada tahun 1990 kota Bandung terpilih sebagai salah satu kota paling aman di dunia berdasarkan survei majalah Time.[8]
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, konsorsium beberapa LSM internasional menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur.[9] Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.
Bandung akan menjadi salah satu kota tuan rumah pendukung Asian Games 2018. Infrastruktur yang sedang dibangun termasuk Metro Kapsul, sejenis sistem APM atau People mover yang dikembangkan sendiri.
Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkuk raksasa,[10] secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut.
Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir terutama pada musim hujan.
Keadaan geologis dan tanah yang ada di kota Bandung dan sekitarnya terbentuk pada zaman kwartier dan mempunyai lapisan tanah alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Parahu. Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol begitu juga pada kawasan dibagian tengah dan barat, sedangkan kawasan dibagian selatan serta timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat.
Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembap dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 °C, curah hujan rata-rata 200.4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.[11]
Sejarah
Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Parahu yang lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa nama Bandung diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibu kota yang lama di Dayeuhkolot.
Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandung juga berasal dari kalimat Nga-Bandung-an Banda Indung, yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung nilai ajaran Sunda. Nga-Bandung-an artinya menyaksikan atau bersaksi. Banda adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati. Sinonim dari banda adalah harta. Indung berarti Ibu atau Bumi, disebut juga sebagai Ibu Pertiwi tempat Banda berada.
Dari Bumi-lah semua dilahirkan ke alam hidup sebagai Banda. Segala sesuatu yang berada di alam hidup adalah Banda Indung, yaitu Bumi, air, tanah, api, tumbuhan, hewan, manusia dan segala isi perut bumi. Langit yang berada di luar atmosfer adalah tempat yang menyaksikan, Nu Nga-Bandung-an. Yang disebut sebagai Wasa atau Sang Hyang Wisesa, yang berkuasa di langit tanpa batas dan seluruh alam semesta termasuk Bumi. Jadi kata Bandung mempunyai nilai filosofis sebagai alam tempat segala makhluk hidup maupun benda mati yang lahir dan tinggal di Ibu Pertiwi yang keberadaanya disaksikan oleh yang Maha Kuasa.
Kota Bandung secara geografis memang terlihat dikelilingi oleh pegunungan, dan ini menunjukkan bahwa pada masa lalu kota Bandung memang merupakan sebuah telaga atau danau. Legenda Sangkuriang merupakan legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya danau Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu bagaimana pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan cekungan seperti sekarang ini. Air dari danau Bandung menurut legenda tersebut kering karena mengalir melalui sebuah gua yang bernama Sanghyang Tikoro.
Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering adalah Situ Aksan, yang pada tahun 1970-an masih merupakan danau tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah menjadi daerah perumahan untuk permukiman.
Kota Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan permukiman sejak pemerintahan kolonial Hindia Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya waktu itu Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan tanggal 25 September 1810 tentang pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan ini. Dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung.
Kota Bandung secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. van Heutsz pada tanggal 1 April 1906[14] dengan luas wilayah waktu itu sekitar 900 ha, dan bertambah menjadi 8.000 ha pada tahun 1949, sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.[15]
Pada masa perang kemerdekaan, pada 24 Maret 1946, sebagian kota ini dibakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi perang waktu itu. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Selain itu kota ini kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah lain.
Pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka yang dahulu bernama Concordia, Jl. Asia Afrika, sekarang, berseberangan dengan Hotel Savoy Homann, diadakan untuk pertama kalinya Konferensi Asia-Afrika yang kemudian kembali KTT Asia-Afrika 2005 diadakan di kota ini pada 19 April-24 April 2005.
Pada tanggal 24 April 2015, Konferensi Asia-Afrika kembali diadakan di kota ini setelah tanggal 20 April-23 April 2015 berlangsung di Jakarta.
Kota Bandung memiliki 30 kecamatan dan 151 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.404.589 jiwa dengan luas wilayah 167,67 km² dan sebaran penduduk 14.341 jiwa/km².[22][23]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bandung, adalah sebagai berikut:
Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh suku Sunda, sedangkan suku Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan suku lainnya.
Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia).[14] Pada tahun 1941 tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini[25] kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah di mana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.[26]
Perhubungan
Sampai pada tahun 2004, kondisi transportasi jalan di kota Bandung masih buruk dengan tingginya tingkat kemacetan serta ruas jalan yang tidak memadai, termasuk masalah parkir dan tingginya polusi udara.[34] Permasalahan ini muncul karena beberapa faktor diantaranya pengelolaan transportasi oleh pemerintah setempat yang tidak maksimal seperti rendahnya koordinasi antara instansi yang terkait, ketidakjelasan wewenang setiap instansi, dan kurangnya sumber daya manusia, serta ditambah tidak lengkapnya peraturan pendukung.
Infrastruktur
Sampai tahun 2000 panjang jalan di kota Bandung secara keseluruhan baru mencapai 4.9 % dari total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada kisaran 15-20 %.[35] Pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas jalan dan penataan kawasan mesti menjadi perhatian bagi pemerintah kota untuk menjadikan kota ini menjadi kota terkemuka. Pada 25 Juni 2005, jembatan Pasupati resmi dibuka,[36] untuk mengurangi kemacetan di pusat kota,[37] dan menjadi landmark baru bagi kota ini. Jembatan dengan panjangnya 2.8 km ini dibangun pada kawasan lembah serta melintasi Ci Kapundung dan dapat menghubungkan poros barat ke timur di wilayah utara kota Bandung.
Kota Bandung berjarak sekitar 180 km dari Jakarta melalui Cianjur, Puncak dan Bogor,[35] saat ini dapat dicapai melalui jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) yang hanya berjarak sekitar 150 km dengan waktu tempuh antara 1.5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol ini merupakan pengembangan dari jalan Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), yang sudah dibangun sebelumnya.
Angkutan Kota dan Bus Kota
Artikel utama: Daftar Angkutan Umum di Kota Bandung
Untuk transportasi di dalam kota, masyarakat Bandung biasanya menggunakan angkutan kota atau yang lebih akrab disebut angkot[38]. Selain itu, bus kota dan taksi juga menjadi alat transportasi di kota ini. Sedangkan sebagai terminal bus antarkota dan provinsi di kota ini adalah terminal Leuwipanjang untuk rute barat dan terminal Cicaheum untuk rute timur. Travel point to point antara Bandung-Jakarta memiliki poolnya sendiri-sendiri, tetapi semua travel memiliki juga pool di Terusan Pasteur, jalan menuju tol Bandung-Jakarta.
Pada 24 September 2009, TMB (Trans Metro Bandung) resmi beroperasi, walaupun sempat diprotes oleh sopir angkot setempat.[39] TMB ini merupakan proyek pemerintah kota Bandung dalam memberikan layanan transportasi massal dengan harga murah, fasilitas dan kenyamanan yang terjamin serta tepat waktu ke tujuan.[40]
Pesawat
Kota Bandung memiliki sebuah pelabuhan udara yang bernama Bandar Udara Husein Sastranegara untuk menghubungkan kota ini dengan beberapa kota-kota lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, Menado, Yogyakarta, Batam, Mataram, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Pangkalpinang, Semarang, dan Medan. Sedangkan untuk rute luar negeri diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam.
Kapasitas Terminal Airport yang semula hanya dapat menampung 600.000 penumpang pertahun,kini dapat menampung hingga 3,4 juta penumpang pertahun yang terdiri dari terminal domestik dan terminal internasional.Sebelum terminal bandara ini dikembangkan,layanan penumpang keberangkatan maupun kedatangan domestik dan internasional dilayani dalam satu terminal.
Kereta Api
Kota Bandung juga mempunyai stasiun kereta api utama, yaitu Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong
Selain 2 buah stasiun tersebut, terdapat 5 stasiun KA lain, seperti Gedebage (khusus peti kemas), Cimindi, Andir, Ciroyom dan Cikudapateuh.
Kota Surabaya
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia, sekaligus kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota ini terletak 800 km sebelah timur Jakarta, atau 435 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di pantai utara Pulau Jawa bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar ±326,81 km², dan 3.158.943 jiwa penduduk pada tahun 2019.[2] Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dan wilayah Gerbangkertosusila dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara Internasional Juanda yang berada 20 km di sebelah selatan kota, serta dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-pemuda Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari serangan penjajah. Surabaya juga sempat menjadi kota terbesar di Hindia Belanda dan menjadi pusat niaga di Nusantara yang sejajar dengan Hong Kong dan Shanghai pada masanya.[5] Menurut Bappenas, Surabaya adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Medan, Jakarta, dan Makassar.
Etimologi
Kata Surabaya (bahasa Jawa Kuno: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan sura / suro (ikan hiu) dan baya / boyo (buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa terbentuknya nama “Surabaya” muncul setelah terjadinya pertempuran tersebut.
Asal usul Surabaya
Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapañca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).
Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut. Menurut pendapat budayawan Surabaya berkebangsaan Jerman Von Faber, wilayah Surabaya didirikan tahun 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai tempat permukiman baru bagi para prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan pada tahun 1270 M. Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa Surabaya dahulu merupakan sebuah daerah yang bernama Ujung Galuh.
Versi lain menyebutkan, Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup-mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon, setelah mengalahkan pasukan Kekaisaran Mongol utusan Kubilai Khan atau yang dikenal dengan pasukan Tartar, Raden Wijaya mendirikan sebuah keraton di daerah Ujung Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu. Lama-lama karena menguasai ilmu buaya, Jayengrono semakin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan Kerajaan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, maka diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu sura.
Adu kesaktian dilakukan di pinggir Kali Mas, di wilayah Peneleh. Perkelahian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal setelah kehilangan tenaga.
Nama Śūrabhaya sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya Lêmbu Sora.
Era prakolonial
Lambang kota Surabaya pada masa Hindia Belanda (1931).
Wilayah Surabaya dahulu merupakan gerbang utama untuk memasuki ibu kota Kerajaan Majapahit dari arah lautan, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi kota Surabaya ditetapkan yaitu pada tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap serangan pasukan Mongol. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai SURA (ikan hiu / berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BAYA (buaya / bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.
Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Walisongo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di wilayah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, dan diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran Sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan, Surabaya sebagai wilayah yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30.000 prajurit[8].
Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.
Dalam perjanjian antara Pakubuwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC. Gedung pusat pemerintahan Karesidenan Surabaya berada di mulut sebelah barat Jembatan Merah. Jembatan inilah yang membatasi permukiman orang Eropa (Europeesche Wijk) waktu itu, yang ada di sebelah barat jembatan dengan tempat permukiman orang Tionghoa; Melayu; Arab; dan sebagainya (Vremde Oosterlingen), yang ada di sebelah timur jembatan tersebut. Hingga tahun 1900-an, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja.
Geologi
Kondisi geologi Kota Surabaya terdiri dari Daratan Alluvium; Formasi Kabuh; Pucangan; Lidah; Madura; dan Sonde. Sedangkan untuk wilayah perairan, Surabaya tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera, sehingga relatif aman dari bencana alam endogen. Berdasarkan kondisi geologi dan wilayah perairannya, Surabaya dikategorikan ke dalam kawasan yang relatif aman terhadap bencana gempa bumi maupun tanah amblesan sehingga pembangunan infrastruktur tidak memerlukan rekayasa geoteknik yang dapat menelan biaya besar.
Topografi
Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara dan timur, Kabupaten Sidoarjo di sebelah selatan, serta Kabupaten Gresik di sebelah barat. Sebagian besar wilayah Surabaya merupakan dataran rendah yaitu 80,72% dengan ketinggian antara -0,5 – 5m SHVP atau 3 – 8 m di atas permukaan laut, sedangkan sisanya merupakan daerah perbukitan yang terletak di wilayah Surabaya Barat (12,77%) dan Surabaya Selatan (6,52%). Di wilayah Surabaya Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan yang ketinggiannya antara 25 – 50 m di atas permukaan laut dan di wilayah Surabaya Barat memiliki kontur tanah perbukitan yang bergelombang. Struktur tanah di Surabaya terdiri dari tanah aluvial, hasil endapan sungai dan pantai, dan di bagian barat terdapat perbukitan yang mengandung kapur tinggi. Di Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas. Kali Mas adalah salah satu dari tiga sungai utama yang membelah sebagian wilayah Surabaya bersama dengan Kali Surabaya dan Kali Wonokromo. Areal sawah dan tegalan terdapat di kawasan barat dan selatan kota, sedangkan areal tambak berada di kawasan pesisir timur dan utara.
Iklim
Surabaya memiliki iklim tropis seperti kota besar di Indonesia pada umumnya. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Kota Surabaya termasuk dalam kategori iklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim dalam setahun yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan di Surabaya rata-rata 165,3 mm. Curah hujan tertinggi di atas 200 mm terjadi pada kurun Januari hingga Maret dan November hingga Desember. Suhu udara rata-rata di Surabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.
Berikut ini adalah daftar kecamatan dan kelurahan/desa di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Surabaya memiliki 31 kecamatan dan 154 kelurahan (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduk 2.827.892 jiwa dan luas wilayah 350,54 km² dan tingkat kepadatan penduduk sebesar 8.067 jiwa/km².[1][2]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Surabaya adalah sebagai berikut;
Perekonomian
Pelabuhan Tanjung Perak, pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia.
Letak Kota Surabaya yang sangat strategis berada hampir di tengah wilayah Indonesia dan tepat di selatan Asia menjadikannya sebagai salah satu hub penting bagi kegiatan perdagangan di Asia Tenggara. Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan ekonomi, keuangan, dan bisnis di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagai salah satu pusat perdagangan, Surabaya tidak hanya menjadi pusat perdagangan bagi wilayah Jawa Timur, namun juga memfasilitasi wilayah-wilayah di Jawa Tengah, Kalimantan, dan kawasan Indonesia Timur. Surabaya dan kawasan sekitarnya merupakan kawasan yang paling pesat pembangunan ekonominya di Jawa Timur dan salah satu yang paling maju di Indonesia. Selain itu, Surabaya juga merupakan salah satu kota terpenting dalam menopang perekonomian Indonesia. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Surabaya adalah pusat perdagangan yang mengalami perkembangan pesat. Industri-industri utamanya antara lain galangan kapal, alat-alat berat, pengolahan makanan dan agrikultur, elektronik, perabotan rumah tangga, serta kerajinan tangan. Banyak perusahaan multinasional besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing’s Group, Unilever Indonesia, Pakuwon Group, Jawa Pos Group dan PT PAL Indonesia. Selain itu, Surabaya juga merupakan kota pelabuhan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Pelabuhan terpenting di Surabaya adalah Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan pelabuhan perdagangan, peti kemas, dan penumpang terbesar kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Di Surabaya juga terdapat Terminal Pelabuhan Teluk Lamong yang merupakan terminal pelabuhan penyangga utama Pelabuhan Tanjung Perak. Terminal Pelabuhan Teluk Lamong ini menjadi green port pertama di Indonesia serta merupakan salah satu terminal pelabuhan tercanggih di dunia di mana seluruh sistem operasinya otomatis dan menggunakan komputer.
Kawasan Pusat Bisnis
Dalam kurun waktu 2 dekade, Surabaya dan kota-kota satelit di sekitarnya telah mempunyai andil finansial yang vital di Indonesia dikarenakan sektor perdagangan, industri, dan jasanya yang terus berkembang. Hal ini kemudian menyebabkan daya beli masyarakat meningkat dan indeks kepercayaan konsumen yang berkembang pesat. Hal ini tentunya menarik minat investor untuk ikut andil dalam perubahan wajah kota, sehingga mendorong munculnya “Kawasan Bisnis Terpadu” / Central Business District (CBD) sebagai pusat-pusat kegiatan bisnis di Surabaya. Kawasan bangunan tinggi (highrise building) berada di sekitar Jalan Tunjungan, Basuki Rachmat, Darmo, Mayjend Sungkono, H.R. Muhammad, dan Ahmad Yani, sedangkan kawasan industri di Surabaya di antaranya adalah Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Karang Pilang dan Margomulyo. Berikut ini adalah beberapa kawasan CBD yang termasuk ke dalam kawasan emas di kota Surabaya:
Transportasi
Jembatan Suramadu pada sore hari.
Darat
Jalan raya
Surabaya merupakan pusat transportasi darat di bagian timur pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Surabaya terhubung dengan beberapa jalan nasional, yaitu Rute 1 dengan rute Merak-Banyuwangi dan Rute 17 dengan rute Yogyakarta-Surabaya. Surabaya juga dihubungkan dengan beberapa jalan provinsi yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya di Jawa Timur. Jalan tol yang terhubung dengan Surabaya adalah ruas Surabaya-Gresik yang menghubungkan Surabaya dengan Gresik serta kota-kota di pantai utara Jawa, Surabaya-Mojokerto yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Jawa Timur bagian barat, Surabaya-Gempol yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Jawa Timur bagian selatan, serta Waru-Bandara Juanda yang menghubungkan Surabaya dengan Bandara Internasional Juanda. Ruas Surabaya-Gempol terhubung dengan ruas Gempol-Pandaan. Ruas Gempol-Pandaan terhubung dengan ruas Gempol-Pasuruan yang menghubungkan Surabaya dengan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur dan ruas Pandaan-Malang yang menghubungkan Surabaya dengan Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur serta wilayah Jawa Timur bagian selatan.
Untuk menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.
Bus
Terminal Bus
Hubungan bus antarkota dilayani oleh dua terminal bus besar, yaitu Terminal Bus Purabaya yang berada di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun) yang berada di Kelurahan Tambaklangon, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.
Terminal Purabaya
Artikel utama: Terminal Purabaya
Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar wilayah Kota Surabaya (lebih tepatnya terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo). Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).
Terminal Tambak
Artikel utama: Terminal Tambak
Terminal Bus Tambak atau lebih populer dengan nama Terminal Osowilangun, melayani rute jarak dekat dan menengah lintas utara pulau Jawa. Terminal ini berada di bagian barat Kota Surabaya, tepatnya di wilayah perbatasan antara Kecamatan Asemrowo dan Kecamatan Benowo.
Bus Kota
Di Surabaya dilayani oleh bus kota sebagai sarana yang menjadi pilihan bagi warga Surabaya maupun kota sekitarnya untuk beraktivitas sehari-hari. Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lain Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah. Terminal-terminal ini menjadi titik pertemuan antara bus kota dengan moda transportasi dalam kota lainnya.
Suroboyo Bus
Suroboyo Bus di Jalan Gubernur Suryo.
Sejak 7 April 2018, pemerintah kota Surabaya meluncurkan sistem bus kota yang diberi nama Suroboyo Bus yang melayani titik-titik penting di seluruh penjuru kota. Sistem pembayaran Suroboyo Bus sangat unik karena menggunakan sampah plastik dan menjadikan Surabaya sebagai kota kedua di dunia yang menerapkan sistem ini pada transportasi massal setelah kereta bawah tanah Beijing pada tahun 2014. Suroboyo Bus memiliki halte-halte kecil yang tersebar di seluruh penjuru kota.
Bus Tingkat
Pada tanggal 5 September 2018, di Surabaya beroperasi layanan bus tingkat yang melayani titik-titik penting di kota Surabaya. Sama seperti Suroboyo Bus, bus tingkat Surabaya juga menggunakan sampah plastik sebagai metode pembayaran.
Angkutan massal cepat
Di Surabaya direncanakan pembangunan sistem angkutan massal cepat (AMC) / mass rapid transit (MRT). Bentuk AMC yang direncanakan adalah sistem kereta api ringan / light rail transit (LRT) yang juga menghubungkan Surabaya dengan kota-kota satelit di wilayah Gerbangkertosusila. Pengadaan AMC tersebut bertujuan agar Surabaya terhindar dari kemacetan yang terus terjadi. Pengembangan sistem AMC ini merupakan kerjasama antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan swasta.[44][45] Di samping itu, Pemerintah Kota Surabaya juga merencanakan penerapan sistem ERP (Electronic Road Pricing) yaitu sistem jalan berbayar agar para pengendara kendaraan pribadi beralih ke sistem AMC.
Kereta api
Kereta komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo.
Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Kota Surabaya memiliki 4 stasiun besar: Wonokromo, Surabaya Gubeng, Surabaya Kota, dan Surabaya Pasar Turi. Stasiun lain di Kota Surabaya yang tidak kalah penting adalah Stasiun Tandes, Stasiun Kandangan, Stasiun Benowo, Stasiun Mesigit, Segitiga Mesigit, Stasiun Kalimas, Stasiun Sidotopo, Stasiun Benteng, Halte Ngagel, Halte Margorejo, Halte Jemursari, dan Halte Kertomenanggal.
Kota Surabaya memiliki dua depo lokomotif/kereta, yaitu Depo Sidotopo (SDT) yang merupakan depo lokomotif/kereta api utama, dan menjadi depo terbesar di Pulau Jawa, serta ada pula sub-depo lokomotif Surabaya Pasar Turi (SBI) yang juga menjadi depo kereta api.
Stasiun Surabaya Gubeng adalah stasiun kereta api terbesar di Jawa Timur dan menjadi salah satu stasiun tersibuk di Indonesia, sekaligus menjadi stasiun induk dari pengelolaan Daerah Operasi VIII Surabaya, yang juga meliputi wilayah Mojokerto, Sidoarjo, Malang, Pasuruan (sebagian), Blitar (sebagian), Gresik, Lamongan, Bojonegoro.
Terdapat total sebanyak kurang lebih 33 Kereta api yang melintasi Kota Surabaya dari berbagai kota di pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Cilacap, Purworejo, Yogya, Nganjuk, Blitar, Bojonegoro, Lamongan, Malang, Jember, dan Banyuwangi), dan rute kereta api terbagi menjadi tiga jenis lintas yaitu:
Lintas Selatan (Madiun – Solo – Yogya – Purwokerto / Cilacap / Bandung dan juga Malang / Blitar).
Lintas Timur (Sidoarjo – Probolinggo – Jember – Banyuwangi).
Lintas Utara (Lamongan – Bojonegoro – Semarang – Tegal).
Untuk kereta api lintas selatan dan lintas timur lebih dominan dilayani di Stasiun Surabaya Gubeng (khusus KA jarak jauh, jarak menengah, maupun lokal komersial), dan Stasiun Surabaya Kota (khusus KA Lokal dan Kommuter), dan untuk kereta api lintas Utara lebih dominan dilayani di Stasiun Surabaya Pasarturi.
Untuk lebih jelas mengenai layanan kereta api (beserta rute) dapat melihat penjelasan berikut:
Layanan kereta api Stasiun Surabaya Gubeng:
Apaan Sih Towing itu
Towing, atau menarik, atau derek, adalah sebuah aktivitas memindahkan kendaraan dari satu tempat ke tempat tujuan, dengan menderek di belakang mobil penderek. Namun saat ini, Towing tidak lagi menarik, tapi menggendong, sehingga Mobil atau Motor yang akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat tujuan, dengan cara menggendong / mengangkut Mobil atau Motor tersebut.
Aktivitas Towing sebenarnya digunakan oleh dealer mobil / motor, untuk mendistribusikan mobil / motor dagangannya ke berbagai showroom. Tetapi saat ini, para penggemar touring santai, menggunakan layanan ini.
Touring Santai adalah touring yang dilakukan tanpa harus mengemudi motor / mobil dari tempat start, tetapi motor / mobil digendong pakai Layanan Towing ke kota yang akan dituju, kemudian pemiliknya dapat bersantai sampai tujuan, dengan naik pesawat.
Untuk menggunakan layanan Towing, sebaiknya Sobat mempertimbankan, antara lain:
- Pastikan mobil Towing yang Sobat ingin gunakan, memiliki standar Safety yang baik.
- Perhatikan, apakah mobil Towing menggunakan tali khusus, hingga light bar pada bagian belakang Mobil Towing
Untuk memenangkan pasar, perusahaan Towing, memberikan beberapa layanan, antara lain:
- Seperti layanan gratis cuci motor / mobil
- Berasuransi
Saran Menggunakan Towing, antara lain:
- Agar lebih murah, Sobat bisa patungan
- Sebaiknya Sobat perlu juga mengasuransikan, dengan tambahan + 0.5%
- Tanyakan terlebih dahulu ada harga Balen atau balikan tidak
Ini Bedanya Jasa Derek Mobil dan Jasa Towing
Ketika mobil terjebak banjir, sebaiknya menghubungi pihak penyedia layanan derek atau towing? Jawabannya adalah menghubungi penyedia layanan towing. Meskipun mirip-mirip, namun antara mobil derek dan towing sebenarnya memiliki jenis layanan yang agak berbeda. Bagi pemilik mobil, perlu mengetahui perbedaan utama kedua layanan ini agar tidak salah kaprah ketika suatu saat membutuhkannya di situasi darurat.
Mobil derek biasanya menggunakan kendaraan jenis truk. Di truk tersebut biasanya sudah ada alat yang berfungsi menderek mobil. Mobil yang diderek akan diangkat bagian roda depan atau roda belakangnya saja. Hal ini berguna untuk menderek mobil yang fungsi rem tangannya aktif. Biasanya mobil derek digunakan oleh Dinas Perhubungan untuk menderek mobil-mobil yang melanggar aturan parkir atau digunakan untuk menderek mobil korban kecelakaan.
Sedangkan towing, mobil yang akan diangkut benar-benar dinaikkan ke atas truk. Seperti dilansir Kompas.com, mobil towing sendiri terbagi dua jenis yakni towing gendong dan towing hidrolik. Pada towing gendong, mobil akan diangkut seperti biasa di bagian belakang.
Sedangkan pada mobil towing jenis hidrolik, secara prinsip sama seperti towing gendong. Bedanya ada pada cara mengangkut mobil. Bak angkut akan diturunkan ke bagian paling rendah, kemudian mobil dinaikkan tepat di atas bak tersebut.
Mobil kemudian akan terangkat otomatis dengan memanfaatkan hidrolik. Biasanya, towing hidrolik digunakan untuk mengangkut mobil premium yang memiliki ground clearance rendah agar bagian bawah mobil tidak tergesek dengan permukaan bak angkut.
Bagi yang membutuhkan jasa towing mobil, saat ini beberapa produsen mobil juga menghadirkan layanan ini untuk membantu konsumennya yang terjebak banjir. Misalnya Suzuki yang menawarkan layanan towing gratis saat Jakarta dilanda banjir pada Januari 2020. Ada juga Honda yang menawarkan layanan serupa guna membantu konsumen mereka mengevakuasi mobilnya dari daerah banjir.
Syarat dan Biaya Kirim Mobil Pakai Towing
Jasa towing atau derek gendong menjadi salah satu alternatif bagi pemilik mobil untuk menikmati mobilnya saat mudik. Pemilik tidak perlu melewati rutinitas jalur mudik dan mendapati mobilnya di kampung halaman dapat digunakan untuk bersilaturahmi.
Lantas berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengirimkan mobil? Gitwan mengungkapkan biaya bervariasi bergantung jarak pengiriman. “Ke Sumatera ada, ke Jawa paling banyak Jawa Tengah dan Jawa Timur. Semarang dan Yogyakarta sekitar Rp 3,5 juta, Surabaya Rp 5 juta,”
Untuk ke wilayah Sumatera harga berkisar Rp 4,5 juta sampai Rp 20 juta. Layanan mulai dari Lampung hingga Aceh. , Begini syarat yang disertakan, Jasa Towing mengungkapkan hanya berupa surat kendaraan seperti STNK dan BPKB. Bisa juga hanya berupa fotokopi surat jalan. “Nanti kita jemput dan diantar sampai depan pintu di alamat tujuan. Door to door. Disarankan untuk pengiriman luar kota, pemilik kendaraan sudah menyertakan asuransi untuk kendaraan tersebut sebagai keamanan,”
Jasa mobil towing atau truk pengangkut mobil rasanya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Truk pengangkut mobil ini menjadi alternatif dan solusi jitu bagi kendaraan yang tengah mengalami musibah. Sayangnya, tidak semua orang tahu dan paham bagaimana cara menyewa mobil towing. Selain itu, masih banyak juga orang yang belum tahu berapa biaya harga sewa mobil towing.
Nah, kini kami akan memberikan sedikit gambaran mengenai biaya penyewaan mobil towing untuk wilayah Jakarta. Sebenarnya mobil towing sendiri dapat dimanfaatkan dengan cara menelpon langsung perusahaan towing. Biasanya mereka kerap mencantumkan nomor telepon pada setiap mobil towing-nya. atau bisa melalui website
Model Truk Towing
Sebelum memanggil jasa towing mobil, sebaiknya anda wajib tahu dulu beberapa model truknya. Di Indonesia ada dua jenis mobil towing yang kerap digunakan. Pertama adalah truk towing model konvensional, dan kedua adalah truk towing model flat deck. Keduanya jelas memiliki bentuk yang sangat berbeda dan cara penggunaan yang berbeda pula.
Truk Towing Konvensional
Pada model truk towing konvensional, bagian bak pengangkut mobil bersifat statis atau permanen. Pada truk konvensional hanya dibekali dengan winch, dudukan jalur untuk menaikkan mobil, dan hook pengikat strap ke bagian ban. Truk towing jenis ini sudah lumrah digunakan sejak dulu dan desainnya pun terlihat biasa saja. Biaya sewa truk towing di Jakarta.
Truk towing konvensional.
Namun, ada beberapa kekurangan yang ada pada truk towing jenis ini. Salah satunya adalah tidak bisa mengangkut mobil yang terlalu ceper. Mobil yang terlalu pendek atau ceper tidak akan bisa digendong truk towing jenis ini karena pasti akan mentok atau bergesekan antara bagian mobil dengan jalur dudukan truk towing. Untuk mobil sedan dengan kondisi standar, masih cocok menggunakan truk towing konvensional karena tidak akan mentok bagian bawahnya.
Truk Towing Flat Deck Hidrolik
Model kedua yang sedang marak beberapa tahun terakhir ini adalah jenis truk towing flat deck. Seperti namanya, jenis truk towing ini memiliki bagian pengangkut mobil yang lantainya rata. Berbeda dengan model konvensional yang bentuk lantainya sedikit melandai ke arah bawah.
Biaya sewa truk towing di Jakarta.Jenis truk towing flat deck.
Truk towing flat deck dilengkapi dengan hidrolik yang mampu menaik-turunkan mobil dengan sangat mudah dan aman. Mobil dengan ground clearance yang sangat pendek lebih disarankan memakai truk towing jenis ini. Selain akan lebih aman, truk towing model flat deck ini juga terlihat memiliki sistem keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan truk towing model konvensional.
Harga Sewa Truk Towing di Jakarta
Harga sewa truk towing di Jakarta bisa dibilang cukup bervariasi. Namun jika menarik kesimpulan, rata-rata penyedia jasa truk towing memiliki kisaran biaya yang tak berbeda jauh.
“Biasanya kita kalau hitungannya masih di dalam kota Jakarta sekitar Rp650 ribu. Itu sudah termasuk dengan biaya tol dan bensin untuk truk towingnya. Jadi konsumen nanti tinggal menunggu saja di lokasi yang sudah diatur. Misalnya pesan di daerah Bekasi, terus kirim mobilnya ke Tanjung Priok itu biayanya Rp650 ribu,”
Biaya sewa truk towing di Jakarta.Harga sewa truk towing di Jakarta bervariasi.
Sedangkan untuk biaya angkut yang melebihi area Jakarta seperti Bodetabek, sedikit berbeda.
“Kalau tadi kan masih di Jakarta itu sekitar Rp650 ribu. Kalau di luar Jakarta sedikit kayak Bodetabek itu lebih mahal. Kita biasanya kasih ongkosnya Rp750 ribuan. Sudah termasuk tol dan bensin, pokoknya terima beres,” sambung Welly.
Harga Sewa Truk Towing Flat Deck di Jakarta
Lalu, untuk harga sewa truk towing model flat deck biayanya sedikit berbeda. Kami pun mencoba menghubungi Zicoster Towing milik youtuber otomotif, Garasi Drift.
“Untuk dalam kota itu kita biasanya kasih harga Rp750 ribu. Itu di dalam kota saja. Kalau ibaratnya daerahnya masih di Jabodetabek sudah melipir ke luar sedikit, harganya berbeda sedikit,” buka Rian, pekerja di Zicoster Towing kepada Carmudi.
Ia pun menjelaskan sedikit perbedaan tentang truk towing flat deck dengan model konvensional.
“Truk towing kita itu beda mas. Kita punya flat deck (lantainya rata) dan itu sudah pakai hidrolik. Jadi mobilnya tidak ditarik pakai winch seperti truk towing yang biasa. Jadi nanti lantainya itu bisa turun sampai ke tanah, mobilnya tinggal naik ke lantainya itu. Kalau sudah naik, nanti lantai beserta mobilnya yang akan naik ke bagian atas truk towing,” jelas Rian.
Harga Sewa Truk Towing Antar Pulau
Bagi sebagian orang, menggunakan truk towing merupakan hal yang biasa dan lumrah. Salah satunya adalah untuk pengiriman ke luar Pulau Jawa. Zicoster Towing sendiri memiliki kisaran harga yang berbeda-beda untuk kota tujuan antar pulau.
“Kalau antar pulau kita tanya dulu kota apa? Soalnya itu beda-beda. Misalnya ke Bandar Lampung, kita biasanya kasih Rp5,5 juta,” kata Rian.
Untuk pengiriman mobil ke luar kota, Zicoster Towing mengatakan memiliki standard operational procedure (SOP) tersendiri.
“Kita ada SOP-nya. Kalau kirim ke luar kota itu biasanya mobil kita wrapping dulu dengan plastik. Baru setelah itu biasanya ditutup cover. Supaya mobil jadi lebih aman. Kita biasanya sistemnya langsung, mobil tidak dipindah-pindahkan ke truk lain,” jelasnya.
Penggunaan truk towing memang berbeda-beda. Ada yang memesan kala mobilnya bermasalah, atau ada juga yang menyewanya untuk mengirim mobil. Seperti mereka yang tidak ingin merasa lelah di perjalanan. Mobil dikirim ke kota tujuan, lalu sang pemilik menggunakan pesawat. Setelah sampai di kota tujuan, pemilik tinggal mengendarai mobil kesayangannya dengan mudah tanpa harus merasa lelah. Atau ada juga yang membeli mobil bekas dari luar daerah.
Lakukan Tawar Menawar
Biasanya ada beberapa truk towing yang masih bisa diajak tawar-menawar. Terkadang supir truk towing juga masih bisa diajak untuk berkompromi. Namun, cara ini bisa dilakukan kalau menyewa truk towing-nya untuk jarak yang tidak terlalu jauh.
Contohnya, mobil Carmudian mengalami kerusakan di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Lalu kamu ingin mengirimkan mobil ini ke bengkel di daerah Jagakarsa. Kamu bisa mencoba melakukan tawar-menawar dengan supir truk towing karena alasan jarak yang dekat. Biasanya cara ini cukup efektif digunakan.
Namun, tidak semua perusahaan truk towing bisa dinegosiasi seperti ini, ya. Ini hanya salah satu ide dan saran dari Carmudi kepada kamu yang mau menyewa truk towing di Jakarta.
Jenis Kendaraan yang Bisa di Angkut Pakai Jasa Towing
Jika Anda sedang bingung mencari jasa angkutan kendaraan khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, jasa towing dapat menjadi alternative solusi untuk Anda. Jasa towing adalah layanan pengangkutan barang/kendaraan umumnya menggunakan kendaraan derek yang biasa disebut derek gendok karena jenisnya yang berbeda dengan derek tarik.
Tetapi masih banyak juga yang bertanya tentang jenis kendaraan yang bisa di angkut jasa towing karena kebutuhan pengiriman kendaraan bukan hanya mobil saja. Mulai dari jenis mobil, dan jenis kendaraan lainnya. Tahukah Anda kalau beberapa jasa towing tidak hanya bisa melayani pengangkutan mobil tapi juga kendaraan lain. Apa saja itu dan bagaimana penjelasannya? Mari kita bahas lebih detail supaya Anda tidak bingung lagi untuk mengirimkan kendaraan menggunakan towing!
- Mobil
Mobil biasanya menjadi kendaraan yang umunya menggunakan jasa towing baik itu untuk mengangkut mobil yang mogok, ataupun mengirimkan mobil-mobil baru supaya tidak lecet dan tetap aman. Mobil pribadi, mobil dinas maupun mobil miliki pelanggan dapat dikirimkan asalkan alamat pengirim dan penerima serta surat yang berkaitan dengan keterangan mobil disertakan secara jelas.
- Motor
Kendaraan selanjutnya yang bisa di angkut menggunakan towing adalah motor yang biasa digunakan untuk kendaraan sehari-hari seperti motor matic, bebek ataupun mge (motor gede). Biasanya, pengiriman motor yang bukan moge bertujuan utuk mengirimkan motor dalam jujmlah lebih dari dari 1 pada dealer atau pelanggan tertentu. Sedangkan moge tujuannya cukup bervariasi. Ada yang mengirimkan moge menggunakan jasa towing karena bisnis, dan ada juga yang mengirimkannya karena keperluan pribadi.
- Mobil Alat Berat
Mobil atau kendaraan alat berat juga bisa di kirimkan dengan menggunakan jasa towing asalkan
kapasitas angkutnya masih sesuai kemampuan mobil pengangkut/towing. Tetapi jika Anda hendak mengirimkannya keluar pulau, masih memungkinkan jika pengiriman via laut seperti yang di sediakan oleh jasa pengangkutan gitewan yakni menggunakan kapal roro dan container.
- Kendaraan Dinas Terkait (TNI, Kepolisian)
Selain motor, mobil dan alat berat ternyata jasa towing juga bisa digunakan untuk mengangkut
kendaraan dinas seperti kendaraan jeperluan TNI atau kepolisian. Seperti gitwan yang telah di percaya dalam pengriiman berbagai kendaraan dinas terkait. Sehingga jika Anda merupakan salah satu staff yang sedang mencari jasa towing untuk mengangkut kendaraan dinas jangan ragu untuk menghubungi kami.
Termasuk jasa towing di Surabaya dan Seluruh provinsi Di Indonesia yang bisa mengangkut beberapa jenis kendaraan di atas. Sehingga jika Anda membutuhkan jasa towing terpercaya, jangan ragu menghubungi kami kapanpun! Segera simpan nomor kontak gitewan di HP Anda sehingga walaupun Anda sedang menghadapi situasi darurat misalnya mobil yang mogok karena banjir Anda bisa langsung memesan jasa towing tanpa khawatir terkena tipu dan kendaraan Anda sampai dengan aman. Sumber Jasa Kirim Mobil
Leave a Reply